Minggu, 12 Juni 2016

Tentang Dia

Hari ini aku menulis tentang dia. Seorang laki-laki yang menawan, yang mungkin berbeda sekitar 2-3 tahun dariku, sudah membuat hati ini terperangkap. Benar! Aku jatuh cinta padanya. Tapi kali ini beda! Tuhan sendirilah yang menaruh nama laki-laki itu dalam pikiranku. Namun, yang menjadi masalahnya adalah dia tak tahu apa yang kurasakan. Atau mungkin dia tahu? Sudahlah, tebakanku mungkin benar. Terlihat dari gerak geriknya. Belum ada satu pun yang spesial.

Tapi? Apa yang membuat aku benar-benar yakin bahwa ia adalah laki-laki yang selama ini aku cari? Karena dia yang sudah lama muncul dari hadapanku, sekilas saja terlintas keindahannya. Namun, Tuhan yang memperkuat rasa cinta ini. Ya, seperti yang sudah ku bilang di atas,  rasa ini beda dengan biasa. Ya, kalian tahu pasti kisah cinta lamaku pada blog sebelumnya.

Umurku yang semakin dewasa, membuat aku semakin matang urusan bercinta. Aku bahagia dengan rasa ini. Walau kita belum bersatu seperti yang di bayangkan. Mengapa? Betul, aku mencintaimu karena Tuhanku. Itu terdengar lebih tulus, lebih indah dari biasanya, lebih menawan, daripada masa laluku.

Hai pembaca, sudah lama kita tidak bertemu dalam tulisan-tulisan semu di atas media online ini. Mungkin, sedikitpun tak ada yang kau rindukan. Namun izinkanlah batin ini bercerita. Ya, beberapa minggu terakhir ini, mungkin hari-hari berat yang kurasakan. Kalian tak perlu tahu sekarang, mungkin nanti di waktu yang tepat. Intinya adalah aku dalam keseharianku, berada dalam ruang gelap yang tak nyaman. Suara bising tentu terdengar, wujudnya nampak, namun jiwanya pergi. Ini bukan tentang kekasih, namun kerseharianku. Begitulah kira-kira ilustrasinya. Tentu saja ini bukan alasanku jika sudah lama tak terlihat. Jujur, banyak kisah yang ingin kuungkapkan, namun waktunya belum tepat atau mungkin waktunya belum ada.

Tapi, dalam ruang gelap itu aku menyadari bahwa kehadiran Tuhanku begitu nyata. Ya, mungkin ini cara Tuhan untuk menarikku dari kejamnya dunia. Dalam hati ini, Tuhan berkata, “Mungkin dalam dunia kamu menuju kegelapan, tapi rohanimu sedang ku tarik dalam terang. Izinkan roh mu mendekat kepadaKu. Jangan pikirkan kegelapan di dunia, karena Aku adalah kecukupan untukmu.”

Pembaca, kalian juga pasti sudah tahu kan? Tak selamanya orang-orang di sekitar ini menyukai kita. Pasti banyak orang yang tak suka atau memiliki pikiran yang salah tentang kita. Aku sedang belajar untuk menghiraukan hal itu. Hanya aku yang tahu kebenaran tentang diriku, dan hanya kamu juga pembaca yang tahu kebenaran tentang dirimu. Kesibukanku sekarang adalah menguruskan badan, daripada mengurusi pendapat orang lain tentang diriku. Hahaha.

Terlepas dari itu. Selain jiwaku yang menuju terang, senangnya aku adalah Tuhan memberiku sosok laki-laki itu. Kalian tak perlu cari tahu siapa dia. Karena sekarang, aku sedang mencintainya dalam diam. Laki-laki yang Tuhan letakkan dalam pikiranku. Ternyata Tuhan juga misterius. Ia ingin aku selalu memanggil nama laki-laki itu dalam setiap doaku. Ya, jika memang benar dia adalah pahlawanku, akan ada waktunya kami bersatu. Dan aku tidak ingin bicara apapun atau bertingkah laku seperti orang yang menunjukkan perasaan itu. Biarkan Tuhan yang menyampaikan padanya, karena aku yakin semua yang dari Tuhan akan dilakukan oleh Tuhan dan demi kemuliaan nama Tuhanku. 


Hai laki-laki, mungkin kamu sekarang tidak tahu apa yang sedang aku rasakan. Tak apa-apa, jika memang kita berada dalam rencana Tuhan, kamu pasti tahu bahwa tulisan ini tertuju padamu. Dan begitu indahnya kamu, bahwa dicintai karena Tuhan. Bukan karena fisikmu, kelebihanmu atau sebagainya. Yang paling penting sekarang, aku menikmati segala tatapan yang kutujukan padamu, terutama ketika engkau sedang melantunkan suaramu.  Sampai bertemu di waktu yang tepat ya.