Hari ini aku menulis tentang dia. Seorang laki-laki yang menawan,
yang mungkin berbeda sekitar 2-3 tahun dariku, sudah membuat hati ini
terperangkap. Benar! Aku jatuh cinta padanya. Tapi kali ini beda! Tuhan sendirilah
yang menaruh nama laki-laki itu dalam pikiranku. Namun, yang menjadi masalahnya
adalah dia tak tahu apa yang kurasakan. Atau mungkin dia tahu? Sudahlah,
tebakanku mungkin benar. Terlihat dari gerak geriknya. Belum ada satu pun yang
spesial.
Tapi? Apa yang membuat aku benar-benar yakin bahwa ia adalah laki-laki yang selama ini aku cari? Karena dia yang sudah lama muncul dari hadapanku, sekilas saja terlintas keindahannya. Namun, Tuhan yang memperkuat rasa cinta ini. Ya, seperti yang sudah ku bilang di atas, rasa ini beda dengan biasa. Ya, kalian tahu pasti kisah cinta lamaku pada blog sebelumnya.
Umurku yang semakin dewasa, membuat aku semakin matang
urusan bercinta. Aku bahagia dengan rasa ini. Walau kita belum bersatu seperti
yang di bayangkan. Mengapa? Betul, aku mencintaimu karena Tuhanku. Itu terdengar
lebih tulus, lebih indah dari biasanya, lebih menawan, daripada masa laluku.
Hai pembaca, sudah lama kita tidak bertemu dalam
tulisan-tulisan semu di atas media online ini. Mungkin, sedikitpun tak ada yang
kau rindukan. Namun izinkanlah batin ini bercerita. Ya, beberapa minggu
terakhir ini, mungkin hari-hari berat yang kurasakan. Kalian tak perlu tahu
sekarang, mungkin nanti di waktu yang tepat. Intinya adalah aku dalam keseharianku,
berada dalam ruang gelap yang tak nyaman. Suara bising tentu terdengar,
wujudnya nampak, namun jiwanya pergi. Ini bukan tentang kekasih, namun
kerseharianku. Begitulah kira-kira ilustrasinya. Tentu saja ini bukan alasanku
jika sudah lama tak terlihat. Jujur, banyak kisah yang ingin kuungkapkan, namun
waktunya belum tepat atau mungkin waktunya belum ada.
Tapi, dalam ruang gelap itu aku menyadari bahwa kehadiran
Tuhanku begitu nyata. Ya, mungkin ini cara Tuhan untuk menarikku dari kejamnya
dunia. Dalam hati ini, Tuhan berkata, “Mungkin
dalam dunia kamu menuju kegelapan, tapi rohanimu sedang ku tarik dalam terang. Izinkan
roh mu mendekat kepadaKu. Jangan pikirkan kegelapan di dunia, karena Aku adalah
kecukupan untukmu.”
Pembaca, kalian juga pasti sudah tahu kan? Tak selamanya
orang-orang di sekitar ini menyukai kita. Pasti banyak orang yang tak suka atau
memiliki pikiran yang salah tentang kita. Aku sedang belajar untuk menghiraukan
hal itu. Hanya aku yang tahu kebenaran tentang diriku, dan hanya kamu juga
pembaca yang tahu kebenaran tentang dirimu. Kesibukanku sekarang adalah
menguruskan badan, daripada mengurusi pendapat orang lain tentang diriku. Hahaha.
Terlepas dari itu. Selain jiwaku yang menuju terang,
senangnya aku adalah Tuhan memberiku sosok laki-laki itu. Kalian tak perlu cari
tahu siapa dia. Karena sekarang, aku sedang mencintainya dalam diam. Laki-laki
yang Tuhan letakkan dalam pikiranku. Ternyata Tuhan juga misterius. Ia ingin
aku selalu memanggil nama laki-laki itu dalam setiap doaku. Ya, jika memang
benar dia adalah pahlawanku, akan ada waktunya kami bersatu. Dan aku tidak
ingin bicara apapun atau bertingkah laku seperti orang yang menunjukkan
perasaan itu. Biarkan Tuhan yang menyampaikan padanya, karena aku yakin semua
yang dari Tuhan akan dilakukan oleh Tuhan dan demi kemuliaan nama Tuhanku.
Hai laki-laki, mungkin kamu sekarang tidak tahu apa yang
sedang aku rasakan. Tak apa-apa, jika memang kita berada dalam rencana Tuhan,
kamu pasti tahu bahwa tulisan ini tertuju padamu. Dan begitu indahnya kamu,
bahwa dicintai karena Tuhan. Bukan karena fisikmu, kelebihanmu atau sebagainya.
Yang paling penting sekarang, aku menikmati segala tatapan yang kutujukan
padamu, terutama ketika engkau sedang melantunkan suaramu. Sampai bertemu di waktu yang tepat ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar