Hari ini, malam terasa gelap. Cahaya bulan terlihat redup,
dan cahaya bintang tak gemerlap. Sama seperti hati ini yang mungkin hampa dan
tiada beruangan. Terkadang dunia yang kita tinggal selalu menuntut kita sesuai
dengan standart kesempurnaan di dalamnya. Sehingga membuat pikiran ini kacau,
dan hati ini runtuh sudah. Belum lagi setiap keadaan yang memaksa kita untuk
beradaptasi dengan setiap keberadaanya. Aku lelah sampai menghela napas pun
tiada kesanggupan. Ya, mungkin yang terlihat memang tak semenderita itu. Ya,
aku tahu, bahwa aku manusia yang berlebihan. Berlari terasa lelah, namun
berjalan terasa lambat. Padahal ujungnya harus di capai dengan cepat, sesuai
dengan keadaan dunia ini.
Maaf, jika bahasa ini terlalu rumit. Mungkin mereka yang
terdekat mengerti apa dan maksud dari setiap perumpamaan yang terpampang pada
lembaran ini. Malam demi malam terasa biru. Mungkin aku bingung dengan segala
yang ada di dunia. Batin ini beteriak, “Tuhan.. Tuhan..”. pertanda tak ada
kesanggupan. Rasanya jantung ini hanya ingin mengeluh. Bukan kuat kuasaku
memang. Manusia biasa yang remeh dan hanya bisa berjalan sesuai dengan
ketetapan yang ada.
Terkadang segala emosi memuncak sampai ke ubun-ubun. Namun,
hati mendingin dan mempertajam kesabaran. Satu hal yang baru saja kupelajari. Segala
kemarahan dan emosi bukanlah salah satu jalan keluar. Namun, segala ketulusan
dan keiklasan itu yang bisa menenangkan masalah.
Dunia boleh jahat. Tapi, pilihan kita untuk menjadi sama
seperti dunia atau tidak. Jujur, kedagingan boleh lelah dengan segala tuntutan
di bumi. Melihat keadaan yang di setiap udara menyayat hati. Namun, raga ini
mencoba kuat. Hati ini mencoba tidak rapuh.
Aku disini bukan bermaksud untuk memamerkan ketegaranku. Aku
ini manusia biasa. Yang mungkin selalu sakit hati melihat segala keadaan. Iri
hati melihat mereka yang melibihi. Tapi, beginilah caraku untuk berusaha kuat. Hanya
dengan lantunan sederhana yang kubagikan kepada kalian. Sekaligus mengajak
kalian yang mungkin bernasib sama sepertiku untuk berjuang. Berjuang melawan
keadaan yang mungkin sering memancing emosi semata. Hanya dengan doa, harapan
dan mungkin tulisan sederhana ini yang dapat mengobati. Mengobati setiap penyakit
untuk segenap raga yang rapuh. Dan izinkan setiap sampah-sampah itu turun
terbawa hujan yang menyerap ke tanah. Sambil menunggu harapan dan doa yang
berubah menjadi pelangi yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar