Di malam yang sendu ini, aku ingin bercerita sedikit. Mungkin
sebuah hal yang sering kita hiraukan, sering tak kita sadari, tapi ternyata ini
menjadi sebuah nilai bagi kehidupan aku.
Ya, aku ingin bercerita tentang sebuah pelajaran yang aku
dapatkan ketika aku sedang merasakan kehilangan. Aku yakin, pastinya kamu semua
pernah mengalami rasanya kehilangan. Entah itu kehilangan barang kesayangan,
hilang rasa sukacita, atau mungkin kehilangan orang yang kalian cintai. Bagaimana
rasanya? Kamu pasti bisa jabarkan sendiri, bukan?
cr: Hose Motret |
Jujur aku pernah mengalami hal itu. Dari sekian banyak rasa “kehilangan”
yang pernah kualami. Baru-baru ini aku merasakan rasa sedih yang begitu dasyat
bahkan sampai sekarang aku pun belum percaya bahwa ia pergi dari hidupku. Namun,
kita tak perlu bahas tentang dia yang hilang itu. Aku ingin berbagi kepada
kalian bahwa kehilanganku yang satu ini membuat aku mempelajari suatu hal.
Dari kehilangan tersebut membuat aku
belajar lebih menghargai. Loh kok
bisa Nov belajar menghargai? Apa toh maksudmu? Hehehehe. Iya, karena aku
merasakan susahnya ketika dia tidak ada bersamaku. Jika dulu ketika dia ada,
aku seperti orang yang tidak bertanggung jawab. Menggunakannya dengan
asal-asalan, tidak berhati-hati dan tidak peduli dengan dia.
Memang penyesalan selalu datang terlambat. Ketika dia sudah
hilang barulah aku sadar bahwa dia begitu berarti dalam hidupku. Dari situlah
aku belajar menghargai semua hal. Mengapa? Karena aku takut kehilangan.
Terlihat sedih memang menceritakan sosok dia yang pergi
dalam hidupku. Namun, tak apa. Setidaknya aku belajar sesuatu yang berharga dan
dapat kubagikan kepada kalian. Satu hal lagi yang bisa ku dapatkan dalam
ceritaku ini. Ya, aku juga belajar bahwa segala hal di dunia ini adalah
fatamorgana belaka, karena yang abadi hanyalah DIA yang di atas saja.
Kehilangan juga menyadarkanku. Bahwa tak perlu
berlarut-larut bersedih. Mengapa? Karena tak perlu takut sbab ada satu pribadi
yang selalu menyediakan apa yang kita butuhkan. Boleh sedih, namun kita harus kalau
Pencipta kita tak mungkin meninggalkan kita. Ia selalu ada dan menyediakan yang
terbaik.
Seperti biasa, aku mau ajak kalian bareng-bareng untuk selalu
menghargai dan bersyukur tentang segala hal yang kita miliki. Karena,
kehilangan itu rasanya sedih sekali. So readers, yuk jangan pernah kita
bersungut-sungut dan mengeluh tentang apa yang ada di hadapan kita sekarang. Tenang
saja, kita belajar bersama, aku juga kadang sering seperti itu. Namun, adanya
peristiwa kehilangan yang sangat sedih sekali untuk aku ini memunculkan
challenge baru bagi kehidupanku yaitu MENGHARGAI.
Pembaca, kalau aku jadi kalian, sebenernya dari tadi aku
bingung sih. hehehe. Bagaimana cara menghargai itu kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari? Ku beri contoh sedikit, misalkan dengan memuji karya
seseorang tanpa mencela nya, membuat orang terdekat misalkan ayah, ibu atau
teman-teman tersenyum atau merapikan koleksi buku novel kamu, bisa juga dengan
menyimpan rapi semua barang yang kamu miliki. Sesimple itu kan “menghargai”?
Tak usah dahulu kita pikir hal yang jauh dan sempit. Karena menghargai itu
sederhana dan sangat luas ruang lingkupnya.
Begitulah ceritaku, mungkin sangat sederhana dan tidak
terlalu penting. Sama seperti tulisan-tulisanku sebelumnya. Aku tidak mau
menggurui kalian. Namun, aku hanya ingin berbagi nilai-nilai yang mengubah aku
menjadi kehidupan yang lebih baik. Siapa tahu kalian sedang merasakan hal yang
sama. Mungkin sedang galau ditinggal pacar. Hehehe. Atau mungkin sedang sedih
karena merasa kehlangan. Aku berharap selesai membaca ini, kamu mendapatkan
pengharapan baru dan tidak sedih lagi. Sekian. -00.02
Kehilangan membuat aku belajar lebih menghargai. –Novita Elkana-