Minggu, 16 April 2017

Pelajaran dari Sebuah Kehilangan


Di malam yang sendu ini, aku ingin bercerita sedikit. Mungkin sebuah hal yang sering kita hiraukan, sering tak kita sadari, tapi ternyata ini menjadi sebuah nilai bagi kehidupan aku.

Ya, aku ingin bercerita tentang sebuah pelajaran yang aku dapatkan ketika aku sedang merasakan kehilangan. Aku yakin, pastinya kamu semua pernah mengalami rasanya kehilangan. Entah itu kehilangan barang kesayangan, hilang rasa sukacita, atau mungkin kehilangan orang yang kalian cintai. Bagaimana rasanya? Kamu pasti bisa jabarkan sendiri, bukan?

cr: Hose Motret
Jujur aku pernah mengalami hal itu. Dari sekian banyak rasa “kehilangan” yang pernah kualami. Baru-baru ini aku merasakan rasa sedih yang begitu dasyat bahkan sampai sekarang aku pun belum percaya bahwa ia pergi dari hidupku. Namun, kita tak perlu bahas tentang dia yang hilang itu. Aku ingin berbagi kepada kalian bahwa kehilanganku yang satu ini membuat aku mempelajari suatu hal.




Dari kehilangan tersebut membuat aku belajar lebih menghargai. Loh kok bisa Nov belajar menghargai? Apa toh maksudmu? Hehehehe. Iya, karena aku merasakan susahnya ketika dia tidak ada bersamaku. Jika dulu ketika dia ada, aku seperti orang yang tidak bertanggung jawab. Menggunakannya dengan asal-asalan, tidak berhati-hati dan tidak peduli dengan dia.

Memang penyesalan selalu datang terlambat. Ketika dia sudah hilang barulah aku sadar bahwa dia begitu berarti dalam hidupku. Dari situlah aku belajar menghargai semua hal. Mengapa? Karena aku takut kehilangan.

Terlihat sedih memang menceritakan sosok dia yang pergi dalam hidupku. Namun, tak apa. Setidaknya aku belajar sesuatu yang berharga dan dapat kubagikan kepada kalian. Satu hal lagi yang bisa ku dapatkan dalam ceritaku ini. Ya, aku juga belajar bahwa segala hal di dunia ini adalah fatamorgana belaka, karena yang abadi hanyalah DIA yang di atas saja.


Kehilangan juga menyadarkanku. Bahwa tak perlu berlarut-larut bersedih. Mengapa? Karena tak perlu takut sbab ada satu pribadi yang selalu menyediakan apa yang kita butuhkan. Boleh sedih, namun kita harus kalau Pencipta kita tak mungkin meninggalkan kita. Ia selalu ada dan menyediakan yang terbaik.

Seperti biasa, aku mau ajak kalian bareng-bareng untuk selalu menghargai dan bersyukur tentang segala hal yang kita miliki. Karena, kehilangan itu rasanya sedih sekali. So readers, yuk jangan pernah kita bersungut-sungut dan mengeluh tentang apa yang ada di hadapan kita sekarang. Tenang saja, kita belajar bersama, aku juga kadang sering seperti itu. Namun, adanya peristiwa kehilangan yang sangat sedih sekali untuk aku ini memunculkan challenge baru bagi kehidupanku yaitu MENGHARGAI.

Pembaca, kalau aku jadi kalian, sebenernya dari tadi aku bingung sih. hehehe. Bagaimana cara menghargai itu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Ku beri contoh sedikit, misalkan dengan memuji karya seseorang tanpa mencela nya, membuat orang terdekat misalkan ayah, ibu atau teman-teman tersenyum atau merapikan koleksi buku novel kamu, bisa juga dengan menyimpan rapi semua barang yang kamu miliki. Sesimple itu kan “menghargai”? Tak usah dahulu kita pikir hal yang jauh dan sempit. Karena menghargai itu sederhana dan sangat luas ruang lingkupnya.

Begitulah ceritaku, mungkin sangat sederhana dan tidak terlalu penting. Sama seperti tulisan-tulisanku sebelumnya. Aku tidak mau menggurui kalian. Namun, aku hanya ingin berbagi nilai-nilai yang mengubah aku menjadi kehidupan yang lebih baik. Siapa tahu kalian sedang merasakan hal yang sama. Mungkin sedang galau ditinggal pacar. Hehehe. Atau mungkin sedang sedih karena merasa kehlangan. Aku berharap selesai membaca ini, kamu mendapatkan pengharapan baru dan tidak sedih lagi. Sekian.  -00.02



Kehilangan membuat aku belajar lebih menghargai. –Novita Elkana-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar