Hai Pembaca,
Sudah ribuan tahun, aku tidak pernah menulis di lembar
sederhana ini. Maafkan aku yang mungkin egois dan melupakanmu. Percayalah
maksudku pun tidak begitu. Mahasiswa tingkat akhir yang menghabisi kehidupannya
sambil bekerja. Dapat kalian bayangkan bagaimana aktivitasnya.
Hari ini, jujur saja aku bingung ingin mulai cerita
darimana. Maklum, sudah lama tidak menulis. Bukan.. bukan.., bukalah aku jadi
kaku. Namun, aku punya banyak cerita, sampai bingung mengungkapkannya.
Hari-hari ini aku menemui hal yang menarik untuk kita bahas yaitu..
RINDU
Tulisan besar di atas nampaknya tak asing bagi kalian kan? Siapa
disini yang tak kenal dengan Rindu. Semua pasti mengalaminya. Apalagi jika kita
memasuki dunia baru dan meninggalkan dunia lama. Hahaha, mungkin kalian
berpikir “Kamu saja Nov yang belum move on dan lain-lain.” Tidak sesederhana
itu. Sudah atau pun belum, pasti kita merasakan Rindu.
Aku tidak spesifik berbicara tentang “relationship” tapi
banyak hal lainnya. Mungkin tentang keluarga tercinta yang pergi terlebih
dahulu. Ikhlas memang, namun rindu. Atau kamu yang sudah lulus dari sekolah,
mau tak mau harus ke jenjang berikutnya, namun bisa rindu. Mungkin seperti aku
yang harus menjalani 3 bulan praktek kerja di tempat yang baru, aku lebih
senang dengan pekerjaannya, namun tak dapat dipungkiri, aku rindu dengan mereka
yang lama.
Ya, berbicara soal rindu, kadang membuat kita menjadi sendu.
Ntah apa yang harus di perbuat. Tak mungkin memaksakan diri untuk kembali ke
masa lalu, karena hidup terus maju dan tak dapat mundur. Jika kata Dilan kepada
Milea di dalam bukunya, “Jangan Rindu, ini berat, kau tak akan kuat.” Benar,
ini berat, namun harus kuat. Bagaimanapun, masa lalu tak akan dapat kamu jalani
lagi. Walau begitu, ia dapat membantumu melalui masa depan walau hanya dapat
kamu rindukan dalam bayangan.
Rindu itu seperti sekat dalam satu ruangan, menghalangi
walau terkadang berdekatan. Tak dapat diruntuhkan, nanti ruangan itu menjadi
rusak. Hanya dapat ditatap dan diterima saja sambil mendengar dentuman suara
yang sayup terdengar. Tenanglah, jika rindu memiliki jarak yang berjauhan. Jangan
takut untuk merindu. Mengapa? Karena hanya dengan merindu saja kita dekat
dengan masa lalu. Walau masa lalu itu jauh, bahkan sampai tak dapat digapai. Tenanglah,
doa pasti sampai kepadamu rinduku.
Nov, Desember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar