Segala rasa syukur hanya dapat ku hanturkan kepada Tuhanku
sang pencipta langit dan bumi. Menghirup udara lepas bebas yang tak terbiaya.
Merasakan hujan yang tak berkelir warna, namun putih bening tak berdosa. Tulisanku
kali ini berbda dengan biasanya. Tak hanya cerita tentang diriku, namun ku
ingin memperlihatkan salah satu saudara kita yang mungkin sedang terkena suatu
hal.
Seiring menuanya usiaku, membuat aku semakin khawatir. Semakin
takut menghadapi dunia yang semakin kejam. Mungkin setiap tarikan napas saja
kita perlu berhati-hati. Agar tidak ada yang tertinggal bahkan terseok habis di
makan bumi.
Maaf jika beberapa dari kalian bertanya-tanya. Apa yang ku
khawatirkan? Ya.. memang sepintas semua terasa baik-baik saja. Namun, perlu
diketahui, mungkin hidupku memang baik tapi dunia semakin kejam. Mungkin kali
ini aku tidak hanya ingin menceritakan tentang diriku saja. Tentang aku hari
ini, ingin aku simpan dulu ke dalam laci emas yang kumiliki.
Tak perlu jauh-jauh memikirkan orang lain. Marilah kita
melihat bangsa kita sendiri yaitu bangsa Indonesia. Jujur, hatiku pilu melihat
hal ini. Melihat grafik bangsaku yang naik turun. Melihat bungkamnya ribuan
orang di dunia satu sama lain. Salah satu masalah yang sedang populer dan
terdengar dari setiap doa beberapa orang adalah peristiwa kabut asap di Pekan
Baru-Riau. Tulisanku ini bukanlah suatu acara untuk peduli dengan kabut asap.
Ya, bukannya aku tak iba melihat saudaraku disana. Namun, tak perlulah kita
berlomba untuk menunjukkan kepedulian itu. Biarlah tindakan nyata kita yang
sampai pada mereka.
Goresan sederhana dan tak ada nilainya ini, semata-mata
hanya ingin mengajak kalian semua untuk sama-sama menyadari bahwa begitu
indahnya alam yang Tuhan ciptakan, yang terkadang sulit kita hargai. Sampai peristiwa
besar terjadi dan merugikan orang lain. Aku tahu bahwa dunia terus menuntut
kita untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itulah, banyak dari kita yang
mehalalkan segala cara untuk pemenuhannya.
Hai.. readers, maafkan aku jika lancang. Dalam hatiku, tak
ada rasa ingin menghakimi siapapun. Tulisanku ini adalah sebagai bentuk
menyadari kesalahanku yang tidak menghargai alam yang indah. Dan aku ingin
mengajak kalian semua pembaca Indonesia untuk bersama-sama menghargai alam bangsa
yang begitu menakjubkan. Agar peristiwa seperti ini, tak terjadi lagi melanda
saudara kita di ujung sana bahkan janganlah sampai melanda diri kita sendiri. Mulailah
dari hal yang kecil, misalkan bisa juga dengan merawat tumbuhan di
sekitar kita. atau membantu program WWF yaitu membeli produk yang
baik (for further information, please open: https://instagram.com/p/9armFdGEbw/?taken-by=wwf_id). Memang sebuah awal yang sulit dan merepotkan. Namun, biarkan hal
yang kecil ini bisa membuat dampak yang besar bagi bangsa tercinta. Sekian.
-Nov
Tidak ada komentar:
Posting Komentar