Diam dalam sendiri. Menikmati segala merdunya angin yang
berhembus beiringan dengan ayunan suasana malam. Maaf, jika kali ini segala
perasaan itu kembali. Mungkin sudah terlalu lama aku asik dalam kemurahan sepi.
Mungkin lamanya sepi ini membuat aku banyak memikirkan banyak hal. Terkadang,
mungkin dunia terlihat tak adil. Dengan segala wujud dan rupanya memang
terlihat begitu indah. Namun pada nyatanya, memang aku terlihat berbeda dengan
wanita lain. Tidak tahu, apakah ini hanya perasaanku saja. ATAU… memang betul
ini terjadi.
Melihat diri dan membandingkannya dengan orang lain. Tak akan
ada habisnya sampai aku tenggelam dalam ketidak percayaan diri yang begitu
kelam. Orang lain memang sangat sibuk dengan dirinya masing-masing. Aku tahu,
bahwa mengurus diri sangat sulit apalagi mengurus orang lain. Ceritaku kali ini
mungkin terinspirasi dari suatu short movie yang dibuat oleh last day
production. Terpikir dalam benakku, bahwa aku adalah wanita yang sangat
berkekurangan. Dalam hal fisik, secara intelegensi(?), termasuk juga urusan
cinta mencintai. Mungkin terkadang dalam hatiku ini tersirat, sangatlah tidak
pantas aku dicintai, bahkan mungkin mencintaipun aku takut. Terkadang iri aku
melihat segala kesempurnaan dalam wanita lain. Mereka terlihat sangat pantas
untuk dicintai. Lalu aku? Mungkin pernah, namun tersakiti. Apa benar itu namanya
cinta? Apa benar itu namanya kasih? Mugkin kasih dari sisi kekeluargaan dan
persaudaraanku kini sudah penuh dan masih terus terisi. Namun, dari dirinya? Belum.
Walaupun dahulu sempat terjalin, namun aku merasakan pahitnya cinta itu. Sampai
terkadang aku malah takut larut dalam hal yang sama.
Ya. Aku tahu ketika kalian membaca ini, semua pasti
mencercaku. Aku terlalu bodoh untuk takut, aku terlalu bodoh untuk sedih,
bahkan memikirkan hal itu saja.. aku terlihat bodoh. Memang.. memang ini
kebodohanku. Kebodohan yang muncul dari suasana, pengalaman dan peristiwa yang
ada. Semua orang tahu, bahwa aku memiliki perasaan yang rapuh. Mungkin bagi
mereka yang mengenal aku, tak terlintas dipikiran mereka bahwa aku memiliki
rasa sedih. Ya! Aku sok kuat, namun rapuh!! Aku yang terkadang menyesalkan
perbuatan itu, sekarang hanya terbujur kaku, bagai dunia tanpa udara. Aku menyadari
bahwa aku tak ada apa-apanya dari wanita lain, bahwa aku wanita lemah yang tak
pantas dicintai, bahkan tak pantas melengkapi seperti sinar melengkapi
matahari.
………………………………………………………
Tapi dalam titik-titik kaku membuatku melihat dan merasakan.
Semua orang di takdirkan untuk bahagia dalam porsinya masing-masing. Aku hidup
dalam dunia yang sibuk, dunia sempit untuk berpikir sampai-samapai sesempit itu
pikiranku. Suatu hal nyata terkadang membuat aku berpikir tentang segala
kebodohan yang terjadi. Mungkin, tak sempat lagi aku memikirkan hal yang luas.
Aku dapat berbicara, aku dapat mendengar, aku dapat
melihat.. Dengan sebegitu lengkapnya aku, terkadang pikiranku sulit terbuka. Pernah
bahkan, aku ingin terlihat sempurna di depan orang. Berusaha mengubah semuanya
seperti orang lain agar aku dicintai. Benakku berkata, apa salah aku jika ingin
normal seperti yang lain?
Pandanganku memang melihat bahwa hanya manusia "normal" saja yang dapat dicintai. Apakah itu yang namanya cinta? Cinta yang hanya tenggelam dalam kesempurnaan, namun sirna dalam ketidak berdayaan. Hanya orang yang tak melakukannya yang mungkin bisa mengerti.
Ya.. mungkin nanti... BUKAN! bukan mungkin.. tapi pasti. Pasti
ada yang menjadikan kamu sempurna, tanpa kamu berubah menjadi sempurna. Karena dalam
dunia, aku sadar dan tahu bahwa tak semuanya indah. Dan masih banyak hal yang
lebih menyedihkan dari apa yang kulihat sekarang. Kadang lengkapnya aku, malah membuat
aku tak bersyukur kepada Tuhan. Aku menyadari bahwa apa yang kuungkapkan di
atas memanglah sebuah kebodohan belaka. Mungkin rasa dan kesedihan itu belum
berakhir sekarang, namun setidaknya aku sadar semua belum berakhir disini. Dan aku
mengharapkan sosok indah yang lebih berarti dari pada hari ini, dari pada kemarin
dan daripada yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar