Hello guys..
Kembali lagi dalam sebuah malam dimana aku ingin
menceritakan sepenggal kehidupan di hadapan kalian. Mungkin sebelumnya tak ada
yang terlintas dipikiran apa yang harus ku ceritakan. Namun, tak tahu mengapa
hasrat itu ada, keinginan itu muncul dan sangat ingin ku bagikan kepada kalian.
Mohon maaf jika seringkali ceritaku ini sering mengganggu kalian. Mungkin memang
bagi dunia ceritaku ini tak terlihat penting. Bahkan harus dipikirkan pun
tidak. Namun, beginilah keindahan itu. Warna-warna itu sangat ingin sekali
kubagikan secara detail kedalamnya. Tak peduli jika tak terlihat penting. Namun,
tujuanku menulis ini, tak sekedar menceritakan,
tak juga mengajak kalian untuk larut dalam peristiwa yang ku alami
apalagi menyombongan diri dalam segala keterbatasanku. Hanya.. aku ingin
tulisanku yang tak indah ini dapat membuat kita semua belajar akan segala
pemikiran bodoh dan sering menjadikan kita berpikir bahwa hidup itu sangat
rumit.
Mungkin dalam malam
ini, tiba-tiba mengingatkanku pada rasa sakit hati yang terdahulu. Rasa kekecewaan
yang lama. Aku mohon maaf jika cerita ini sudah bosan kalian baca. Aku akui,
bahwa aku manusia yang susah untuk beranjak pergi. Aku tahu ini bodoh. Rasanya seperti
memakan kembali permen yang telah jatuh ke tanah. Tepat dalam detik ini aku sadar,
kalau aku terkadang sering terlalu sedih dengan keadaan. Namun, sebenarnya aku
ingin menceritakan sesuatu, bahwa tak hanya itu.
Aku sangat tahu bahwa kehilangan adalah hal yang sangat
menyedihkan. Kepergian itu sangat menyakitkan. Kejadian yang dahulu selalu
membuatku belajar bahwa memang tak segalanya itu abadi. Namun, suatu pengalaman
hari ini membuat aku berpikir. Aku pun sadar, kalau aku bukan sedih karena dia
pergi. Namun aku sedih, karena dia yang dahulunya benar-benar kucintai, sekarang
kehilangan orang yang mencintai dirinya dengan tulus. Walaupun aku yakin tak
serumit itu pemikirannya. Baginya mungkin perpisahan kami itu yang terbaik.
Sempat kami bertemu setelah lama ia tak terlihat batang
hidungnya. Tak ada yang berubah. Aku tetap aku, dan dia tetap dia. Mungkin yang
berubah hanya rasa itu. Ya.. pasti kalian tahu, perkataan yang sering menjadi
lelucon, rasa yang dahulu pernah ada. Tak berubah banyak. Tetap mencintai, namun
dalam konteks yang berbeda. Karena aku tahu, cinta dan kasih tak hanya untuk
orang berpacaran. Ku terapkan itu kepadanya. Tawa dan bahagia masih
tertunjukkan dari kita semua. Seakan semua tetap indah, walau dulu pernah
tersakiti. Namun segala kisah ini membuat aku belajar, bahwa jangan pernah
menyedihkan dia yang pergi. Buatlah mereka sedih bahwa cinta yang kita curahkan
untuknya kini hilang dan mati. Maaf jika aku terlalu.. maaf jikalau ini harus
terungkap. Karena rasa indah itu tak terlihat dari mata saja, tapi dari setiap
hati yang merasakan. Thanks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar