Selasa, 02 Juni 2015

A Dream with One Message



 
Suatu Malam, disaat kau berdoa, aku yakin yang kamu minta pastinya mimpi dengan indah, dapat bermimpi tentang setiap mereka yang kamu cintai dengan segala yang baik isinya. Begitupun denganku. Namun, dalam suatu malam. Mimpiku tidak seperti apa yang aku minta.

Pada saat itu aku bermimpi bahwa aku tak ada lagi di dunia ini. Waktuku telah habis untuk hidup di dunia. Namun, anehnya aku tidak di antara surga atau neraka. Ya jiwaku masih ada di bumi, namun tak seperti manusia yang memiliki raga. Aku berteriak bahwa aku ingin kembali menjadi manusia. Aku tak ingin seperti ini. Aku berusaha melakukan apa yang manusia lakukan. Tapi tak bisa. Aku sedih, karena masih banyak yang belum aku lakukan. Hidupku belum sempurna dan aku masih belum menghargainya. Masih banyak pula dosa yang kuperbuat, dan dalam dunia ini masih banyak perilaku yang membuat penciptaku kecewa. Terlepas dari perasaan itu, aku pun bertanya mengapa aku masih disini. Mana yang namanya surga atau neraka? Terdengar sebuah bisikan.. bahwa itu hanya sebuah dongeng. Ya, dalam pembelajaran kepercayaanku, juga diajarkan bahwa surga dan neraka ada. Setelah mimpi itu pun aku masih percaya bahwa ada surga dan neraka.

Namun yang aku ingin bahas sekarang bukanlah tentang adanya surga atau neraka. Aku ingin membahas setiap pesan tersirat yang terungkap dari mimpi itu. Zaman ini pasti kita semua mengetahui istilah “YOLO”. Yes, You Only Live Once. Terkadang istilah itu kita jadikan tameng alasan, bahwa segala hal dapat kita lakukan sesukanya.

Ya, aku tahu seiring berjalan waktu, ku rasa dunia semakin kejam. Dengan segala hal yang mencuci pemikiran kita. Semudah itu kita merusak tubuh dengan narkoba, merusak mata dan pikiran kita dengan pornografi, sampai-sampai merusak tubuh kita dengan seks bebas. Dengan satu alasan memang mengapa kau menikmatinya, Yes, you said “YOLO”. Maaf bukan sok suci. Bukannya aku sok baik. Tak ada yang sempurna pada diriku, sama sekali tidak. Banyak sekali kekecewaan yang di terima oleh sang pencipta karena segala perbuatanku. Namun, mimpi ini menjadi teguran untukku pribadi dan hati ini ingin berbicara kepada kalian untuk berbagi, bahwa memang hidup hanya sekali, namun oleh karna itu harus kita hargai.

Mungkin jiwaku sekarang sedang melemah terhadap penciptaku. Aku tahu bahwa ini adalah pesan. Agar aku dapat membangkitkannya untuk mendekat. Aku juga sadar bahwa kita harus mencintai hidup karena Tuhan. Bukan sekedar hura-hura, happy-happy dan “hedon” sana sini. Tapi perbanyak juga waktu untuk berdoa. Memperbanyak waktu untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Dan juga mencintai segala yang diciptakannya. Bukan berarti kita tak boleh bersenang-senang dan berkumpul atau berjalan-jalan bersama teman lainnya. Namun, maksudku adalah mengajak kalian, mari kita bersama-sama untuk mencintai hidup kita. Dengan merawat tubuh kita, dengan menjaga kesehatan kita, menjaga hati dan pikiran dari hal yang buruk, mencintai juga alam semesta agar tampak selalu indah. Lakukan semua ini karena engkau mencintai penciptamu dan juga karena kamu hidup hanya sekali, maka lakukan yang terbaik bukan merusak. 

Aku mohon maaf jika pesan ini tak berkenan, namun aku hanya ingin mengajak kalian untuk bersama-sama melakukan hal baik, terhadap diri kita sendiri juga kepada dunia dan tak lupa orang-orang disekitar kita. “Best Regards”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar