Hari ini
aku mau menceritakan kenanganku di SMA bersama semua sahabat setia dimana 3 tahun
kami bersama. Bosan kan ya membaca semua tulisanku tentang dia lagi dia lagi. Hahaha.
Sebelumnya telah tercolek tentang kisah ini. Hari ini aku ingin membahasnya
lebih dalam. Selama beberapa tahun aku melalui hidup bersama mereka. Terutama di
kelas penjurusan yang telah hampir 2 tahun sama-sama memperjuangan semua yang
ingin dicapai. Keringat dan air mata bercucuran secara bersamaan. Tawa bahagia
pun telah bersama kami lantunkan sepanjang hari. Di tahun akhir SMA, Senin sampai
jumat telah kita habiskan hampir setengah hari bersama. Belum di tambah hari
sabtu. Terkadang mami ikut complain gara-gara jarangnya aku hadir di rumah. Hahaha.
Maaf masa-masa perjuangan yang memakan begitu banyak waktu. Sangking banyaknya
kami terasa begitu dekat.
Tapi semua
itu telah terlewatkan beberapa bulan yang lalu. Masa yang gak akan pernah aku
lupakan seumur hidup. Benar kata pepatah bahwa masa SMA adalah masa yang begitu
indah. Karena disinilah tempat aku belajar mengenai cinta. Cinta yang bukan
sekedar pacaran-pacaran saja. Yang sudah sangat sering dan hampir agak basi
kalau dibicarakan. Tetapi disini adalah cinta sejati. Cinta yang datang tetapi
tidak pergi. Yaitu cinta dari kalian semua. Cinta yang begitu banyak didambakan
oleh orang lain. Cinta sejati dari persahabatan kita. Disini aku tidak
bermaksud mengatakan bahwa teman-teman yang lain(bukan di SMA) memiliki cinta
berbeda. Semua sama. Begitu menakjubkan.
Begitu indah. Namun, aku belajar ketika aku di SMA. Aku mengerti persahabatan
sesungguhnya disini. Dan aku menerapkan kepada semua teman-temanku yang aku
punya. Aku sangat bersyukur atas mereka semua. Tiada henti-hentinya bersyukur.
Memang perjalanan
persahabatan kami tidak semulus, semanis dan seindah terlihatnya. Banyak diantara
kami yang mengalami sakit hati, kesal, benci, dengki dan perasaan tak enak lainnya.
Namun satu yang aku junjung tinggi. Yaitu kebersamaan yang mengalahkan semua
perasaan itu. Beberapa bulan intensitas bertemu kita tak sesering dahulu lagi. Sedih
memang. Sedih sekali. Tak ada aktivitas bersama seperti dulu. Bahkan terkadang
obrolan kita hanya sebatas mengetik tanpa melihat muka satu sama lain.
Kerinduanku memuncak pada mereka
semua. Termasuk teman sebelahku. Sudah banyak kejahilan yang kita lakukan
bersama. Maklum dia orangnya begitu, begitu jahil. Setiap harinya tiada hari
tanpa tawa jika duduk disebelahnya. Lumayan membuat kami yang mendengar awet
muda. Dia sangat hobi menyanyi. Setiap hari
terus menerus menyanyi.
Untungnya lantunan suaranya begitu merdu, dan ia adalah sesosok orang yang
pandai memilih lagu mengikuti suasana hatiku pada saat itu. Lelaki yang sangat
mengerti perempuan dan tak jarang bahkan sering aku mencurahkan perasaanku
kepadanya. Dia juga orang yang pertama tahu tentang perasaan ku kepada 3 orang
kemarin. Tanpa kukasih tahu sebelumnya. Tak tahu deh dia pakai dukun apa. Hahaha.
Sudah cukup untuk memuji dia. Karena kalau dia GR kita semua harus menutup
telinga kita masing-masing. Selain itu dia juga kadang suka ngeselin. Maklumlah
cowok. Terkadang kepekaannya suka terkikis oleh segala suasana. Walau begitu dia salah satu teman kesayangan yang sangat kurindukan
sosoknya.
Tak hanya
itu, aku juga sangat merindukan semua teman bimbelku. Yang tentunya aku
menghabiskan waktu lebih lama kepada mereka daripada yang lainnya. Aku teringat
moment-moment pada saat itu contohnya ketika kami semua menjahili salah seorang
guru lalu tertawa bersama. Saling mengadu hafalan. Memesan KFC bersama,
walaupun yang makan hanya satu karena tak sempat terpesan akibat kehabisan
pulsa. Menertawai dan teman yang datang ketika sebentar lagi selesai. Makan JCo
bersama. Berusaha menghafal dengan singkatan galau pada saat pelajaran kimia
dengan beribu hafalan. Aku merindukan itu dan semua itu dan kukenang manis.
Indahnya
itu tak tersampaikan. Begitu juga rinduku pada mereka semua. Mungkin aku tak
dapat kudefinisikan satupersatu keindahan mereka. Karena lembaran blog ini tak
akan cukup. Semua menakjubkan. Dan aku merindukan mereka. Jika aku dapat
mengulang hidupku lagi, aku akan meletakkan kamera perekam kecil di pundakku
yang punya memori tak terbatas. Akan kurekam semua kejadian yang aku lewati
bersama mereka semua.
Sekarang
aku sadar. Libur panjang ini bukan libur panjang biasa yang telah kami alami
sebelumnya. Ini berbeda. Tak ada lagi tanggalan yang menetapkan kita memakai
seragam bersama. Ini libur panjang yang berbeda. Yang penuh dengan kerinduan.
Dari persahabatan
ini, seperti yang sebelumnya telah aku sebutkan, aku belajar cinta. Cinta yang
penuh kedewasaan. Tak ada kata iri, tak ada kata bersalah, dan tak permusuhan
seperti kita SD dahulu. Cinta disini adalah keterbukaan dan penerimaan satu
dengan yang lain. Cinta yang begitu hangat jika dirasakan. Yang tak perlu
memaksa kita berpikir karena membenci. Tapi persahabatan disini mengajarkan
kita kenikmatan dalam mengasihi. I really miss you guys. –Novel-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar