Jumat, 08 Agustus 2014

Indah yang Tak Pernah Habis



                Hari ini aku mau menceritakan kenanganku di SMA bersama semua sahabat setia dimana 3 tahun kami bersama. Bosan kan ya membaca semua tulisanku tentang dia lagi dia lagi. Hahaha. Sebelumnya telah tercolek tentang kisah ini. Hari ini aku ingin membahasnya lebih dalam. Selama beberapa tahun aku melalui hidup bersama mereka. Terutama di kelas penjurusan yang telah hampir 2 tahun sama-sama memperjuangan semua yang ingin dicapai. Keringat dan air mata bercucuran secara bersamaan. Tawa bahagia pun telah bersama kami lantunkan sepanjang hari. Di tahun akhir SMA, Senin sampai jumat telah kita habiskan hampir setengah hari bersama. Belum di tambah hari sabtu. Terkadang mami ikut complain gara-gara jarangnya aku hadir di rumah. Hahaha. Maaf masa-masa perjuangan yang memakan begitu banyak waktu. Sangking banyaknya kami terasa begitu dekat.
                Tapi semua itu telah terlewatkan beberapa bulan yang lalu. Masa yang gak akan pernah aku lupakan seumur hidup. Benar kata pepatah bahwa masa SMA adalah masa yang begitu indah. Karena disinilah tempat aku belajar mengenai cinta. Cinta yang bukan sekedar pacaran-pacaran saja. Yang sudah sangat sering dan hampir agak basi kalau dibicarakan. Tetapi disini adalah cinta sejati. Cinta yang datang tetapi tidak pergi. Yaitu cinta dari kalian semua. Cinta yang begitu banyak didambakan oleh orang lain. Cinta sejati dari persahabatan kita. Disini aku tidak bermaksud mengatakan bahwa teman-teman yang lain(bukan di SMA) memiliki cinta berbeda.  Semua sama. Begitu menakjubkan. Begitu indah. Namun, aku belajar ketika aku di SMA. Aku mengerti persahabatan sesungguhnya disini. Dan aku menerapkan kepada semua teman-temanku yang aku punya. Aku sangat bersyukur atas mereka semua. Tiada henti-hentinya bersyukur.
                Memang perjalanan persahabatan kami tidak semulus, semanis dan seindah terlihatnya. Banyak diantara kami yang mengalami sakit hati, kesal, benci, dengki dan perasaan tak enak lainnya. Namun satu yang aku junjung tinggi. Yaitu kebersamaan yang mengalahkan semua perasaan itu. Beberapa bulan intensitas bertemu kita tak sesering dahulu lagi. Sedih memang. Sedih sekali. Tak ada aktivitas bersama seperti dulu. Bahkan terkadang obrolan kita hanya sebatas mengetik tanpa melihat muka satu sama lain.
Kerinduanku memuncak pada mereka semua. Termasuk teman sebelahku. Sudah banyak kejahilan yang kita lakukan bersama. Maklum dia orangnya begitu, begitu jahil. Setiap harinya tiada hari tanpa tawa jika duduk disebelahnya. Lumayan membuat kami yang mendengar awet muda. Dia sangat hobi menyanyi.  Setiap hari terus menerus menyanyi.  Untungnya lantunan suaranya begitu merdu, dan ia adalah sesosok orang yang pandai memilih lagu mengikuti suasana hatiku pada saat itu. Lelaki yang sangat mengerti perempuan dan tak jarang bahkan sering aku mencurahkan perasaanku kepadanya. Dia juga orang yang pertama tahu tentang perasaan ku kepada 3 orang kemarin. Tanpa kukasih tahu sebelumnya. Tak tahu deh dia pakai dukun apa. Hahaha. Sudah cukup untuk memuji dia. Karena kalau dia GR kita semua harus menutup telinga kita masing-masing. Selain itu dia juga kadang suka ngeselin. Maklumlah cowok. Terkadang kepekaannya suka terkikis oleh segala suasana.  Walau begitu dia salah satu teman kesayangan yang sangat kurindukan sosoknya.
                Tak hanya itu, aku juga sangat merindukan semua teman bimbelku. Yang tentunya aku menghabiskan waktu lebih lama kepada mereka daripada yang lainnya. Aku teringat moment-moment pada saat itu contohnya ketika kami semua menjahili salah seorang guru lalu tertawa bersama. Saling mengadu hafalan. Memesan KFC bersama, walaupun yang makan hanya satu karena tak sempat terpesan akibat kehabisan pulsa. Menertawai dan teman yang datang ketika sebentar lagi selesai. Makan JCo bersama. Berusaha menghafal dengan singkatan galau pada saat pelajaran kimia dengan beribu hafalan. Aku merindukan itu dan semua itu dan kukenang manis.
                Indahnya itu tak tersampaikan. Begitu juga rinduku pada mereka semua. Mungkin aku tak dapat kudefinisikan satupersatu keindahan mereka. Karena lembaran blog ini tak akan cukup. Semua menakjubkan. Dan aku merindukan mereka. Jika aku dapat mengulang hidupku lagi, aku akan meletakkan kamera perekam kecil di pundakku yang punya memori tak terbatas. Akan kurekam semua kejadian yang aku lewati bersama mereka semua.
                Sekarang aku sadar. Libur panjang ini bukan libur panjang biasa yang telah kami alami sebelumnya. Ini berbeda. Tak ada lagi tanggalan yang menetapkan kita memakai seragam bersama. Ini libur panjang yang berbeda. Yang penuh dengan kerinduan.
                Dari persahabatan ini, seperti yang sebelumnya telah aku sebutkan, aku belajar cinta. Cinta yang penuh kedewasaan. Tak ada kata iri, tak ada kata bersalah, dan tak permusuhan seperti kita SD dahulu. Cinta disini adalah keterbukaan dan penerimaan satu dengan yang lain. Cinta yang begitu hangat jika dirasakan. Yang tak perlu memaksa kita berpikir karena membenci. Tapi persahabatan disini mengajarkan kita kenikmatan dalam mengasihi. I really miss you guys. –Novel-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar