Sabtu, 16 Agustus 2014

Sukacita Dalam Masalah



Semua orang dalam hidupnya pasti mempunyai masalah. Entah itu dalam pelajaran, dalam hati, dalam pekerjaan, keluarga, hubungan dengan Tuhan, pelayanan dalam rumah ibadah dan banyak hal tentang semuanya. Aku pun juga begitu. Dan aku yakin begitu pun dengan kalian. Di dunia ini kita sebagai manusia tak dapat luput atau dapat pergi dari masalah. Semua masalah itu harus di hadapi dengan lapang dada.
Suatu hari, ketika itu hari minggu. Seperti luar biasanya aku pergi ke rumah ibadah. Suasana hatiku saat itu sedang amburadur. Mungkin dalam raut wajah semua baik dan tak terlihat wajah yang begitu semrawut seperti suasana hati. Yah biasalah memang raga yang kuat namun jiwa tidak. Masalah yang tak dapat ku ceritakan semuanya, memang salah satunya dari cerita yang pernah ku ceritakan. Memang suatu perjuangan yang sulit adalah melupakan segala cerita itu. Walaupun sekarang semua sudah berangsur sembuh. Memang, terkadang ceritaku terdengar terlalu berlebihan. Seperti rasanya sakit sekali padahal menurut orang lain biasa saja. Memang sensitifitas hati orang sangat berbeda. Aku adalah tipe orang perasa keras yang begitu lembut dan rapuh hatinya. Saya hanya ingin minta maaf saja jika rasa itu berlebihan. Karena inilah yang aku rasakan. Merasakannya seorang diri bersama perkataan-perkataan halus dalam sebuah tulisan. Dan aku merasa tak membuat orang lain rugi. Jadi sekali lagi, bukannya tak mau menaggapi. Hanya saja aku tak ingin mengurusi orang karena sedang sibuk ngurusin badan. Hahaha.
Pada hari itu dalam rumah ibadah. Aku mendengar sebuah cerita. Cerita itu membuat aku belajar sebuah hal. Yaitu sukacita dalam sebuah masalah. Disini aku sadar bahwa sebuah masalah tidak harus perhimpunan dalam mengasihani diri. Semuannya dirancangan dengan sedemikian rupa yang aku yakin hasilnya memiliki harum yang indah. Yang perlu kita lakukan adalah REJOICE!! Bangkit dalam segala keterpurukan. Bangkit dari segala omong kosong. Ya! “FORGET SHIT AND MOVE ON.” Saatnya aku menikmati masalah itu agar hati ini semakin kuat lagi dan semakin kuat lagi. Aku juga mendapat ilustrasi dalam cerita hari itu. Masalah itu seperti main game. Pertama kali main dalam level 1 pasti sangat susah dalam permainan itu. Namun setelah kita berhasil melewatinya sampai level 10. Coba kamu ulang lagi bermain dari level 1. Pasti terasa begitu mudah tak seperti pertama kali bermain. Begitu juga dalam hidup sama seperti permainan game walaupun tak seremeh itu, aku yakin ketika aku melewati level level itu dan tidak mengasihani diri semua bisa terlewati dengan sempurna. Dalam sukacita semua juga menimbulkan pertahanan dan ketekunan.
Dari situlah aku belajar bahwa tak perlu berlebihan dari semua masalah cukup di bawa santai dan menikmatinya. Walaupun aku tahu semuanya sangat sulit di jalani dan dirasakan. Tapi biarlah aku berusaha bangkit dari segala keterpurukan. Mungkin masalahku ini terdengar begitu remeh untuk orang yang sudah di level atas. Mungkin itu alasan mereka yang menyebut aku berlebihan. Sekarang aku berdoa untuk meminta kekuatan agar semua sukacita itu tercipta di sebuah masalah. Dan akan mempelajari sukacita dalam permasalahan.   –Novel-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar